Ngeri !! di TPU Pegirian Wilayah Polsek Semampir Terjadi Pemalakan Terhadap Peziarah

Surabaya- TabirNusantara.com Miris Baru-baru ini banyak terjadi kasus bullying di Masyarakat khususnya kepada peziarah menjadi korban pemalakan/kejahatan di Makam Pegirian, Kec. Semampir, Surabaya. Oleh seorang tak dikenal yang bersembunyi di tempat-tempat gelap. Pada Rabu malam 25/12/2024.

Sekitar Jam 22.00 Wib. Pada saat itu salah satu Pria FJ (32) asal warga Kec Bubutan Surabaya datang dari Pulau Bali tempat ia merantau. Kedatangannya ke Surabaya tak lain hanya ingin bertemu dengan para keluarga/ buah hatinya. Disamping itu ia menjalankan kewajibannya seorang anak untuk menziarahi almarhum sesepuh/guru di makam pegirian Surabaya, kebetulan ia sedang libur Natal,” paparnya saat Media Liputan Indonesia menyaksikan

“Namun saat ia tiba & duduk akan berdoa muncul seorang Pria dari tempat gelap dan menghampiri FJ dengan suara keras membentak-bentak minta uang dan preman tersebut saat berteriak ia bilang saya yang merawat/menjaga makam buyut di sini jadi harus ngasih uang,” imbuhnya.

Menurut FJ ciri-ciri pemalak / preman yang berkeliaran di makam saat tengah malam itu berambut panjang, berbadan kurus agak tinggi, dengan pakaian celana pendek kaos oblong. Namun aksi yang dilakukan preman tersebut tidak berjalan mulus lantaran FJ melawannya, gretakan preman itu, tidak membuat gentar akan keberanian FJ.

Disamping itu FJ mengatakan lampu-lampu yang berdiri tegak di pemakaman umum itu banyak tak berfungsi/ alias mati, menjadi kemungkinan tidak adanya lampu penerangan itu penjahat / pemalak semakin senang, bahkan itu bisa juga dijadikan tempat yang melanggar Hukum.

“Sementara Lurah setempat saat dikonfirmasi Liputan Indonesia terkait penerangan didalam pemukiman makam tersebut ia menyampaikan, akan saya teruskan mas ke satgas PJU makam. Sedangkan “Kapolsek Semampir menegaskan akan segera menindak lanjuti atas informasi tersebut,” pungkasnya.

(Bgs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *