Warga Surabaya Kelaparan Minta Nasi Kotak Di kantor Humas Kominfo Kota Surabaya Langsung Di Tolak

Seputar informasi Indonesia

Tabir Nusantara Surabaya-//  Sungguh tragis dan miris nasib warga Surabaya yang menahan perutnya di saat lapar juga mengidap sakit sendi hingga berjalan terpincang pincang menyusuri kawasan area perkantoran pemerintah kota Surabaya untuk meminta sesuap nasi dari Belas kasih pegawai yang ada di lokasi.

Ironisnya perjalanan warga mendatangi di lokasi kantor pemerintahan Humas Kominfo Surabaya meminta tidak menuai hasil malah berujung di tolak mentah mentah oleh petugas penjaga yang ada di area kantor.

Dikonfirmasi,Hadi Prayitno warga yang mengidap sakit sendi hingga kakinya saat berjalan terpincang pincang dan merasakan pedihnya perut karna 1 hari belum makan nekat mendatangi kantor humas Kominfo meminta sekotak nasi pada petugas,

“Saya seharian belum makan mas terus saya naik sepeda mini menujuh di area Pemkot Surabaya saya nekat datangi kantor Humas dan saya jelaskan saya warga Surabaya yang sedang lapar mohon saya di beri sesuap nasi petugas bilang dengan nada yang kurang enak mengatakan tidak ada karna nasikotak disini hanya untuk wartawan bukan buat warga,” ucap Hadi dengan rasa kecewa.

Dan aneh nya Hadi juga memohon pada petugas untuk di pertemukan pada kepala Humas agar bisa menyampaikan rasa lapar di perutnya namun tetep di tolak,

“Petugas bilang ke saya ,saya gak berani dan kepala Humas gak ada ,”ujarnya.

Terpisah ,Basari kepala inspektorat Surabaya saat di konfirmasi dengan ada nya penolakan pada warga yang kelaparan minta nasi kotak di kantor humas pemkot,Kepala inspektorat terkesan Bungkam dan Buta Tuli diduga Basari sebagai pejabat tinggi di pemerintahan kota Surabaya tidak memiliki rasa hati nurani sepertinya mati suri.

Dan tak hanya itu,bagus sebagai pemerhati sosial masyarakat Surabaya langsung angkat bicara dan menyangkan sikap petugas yang menolak warganya memintak sekotak nasi karna lapar,

“Seharus nya baik petugas dan pegawai harus sigap dan melayani serta d sambut dengan harmonis saat tamu yang datang untuk meminta bantuan pangan buat warga yang lapar dan disitu juga ada hak buat Hadi di karenakan anggaran pangan tersebut di ambil dari pajak rakyat APBD harus nya langsung di beri apalagi warga tersebut juga tidak memiliki pekerjaan dikarenakan kakinya sakit pincang berarti petugas dan pegawai Pemkot belum paham UU pasal 5 ayat 1 tolong di baca itu” tegas bagus.

Perlu diketahui atas kejadian penolakan yang menimpah warga hanya meminta sekotak nasi di area kantor pemerintahan kota Surabaya Erik Cahyadi dan Basari kepala inspektorat harus bertanggung jawab di mana semua anggaran Narsum buat warga nya berkunjung hingga sampai gak bisa memberi sekotak makanan pada warganya ,anggaran yang tidak perna terjamak wajib untuk di usut tuntas.

Penulis:(MS/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *