NIAT MELERAI CEKCOK MULUT, JUSTRU DI KEROYOK,KUNTING, EKO, JOKO, FREDI ( BURONAN),HARI SUWANTOKO, BABLAS BUI.
2 min readRed: TABIRNUSANTARA
Surabaya // Sidang perkara pidana pengeroyokan dan Penganiayaan terhadap korbannya di lidah kulon Citra Raya Unesa Surabaya, saat korban melerai cekcok mulut yang terjadi, justru korban Nathanael Edoardo, menjadi sansak hidup oleh para pelaku, hingga mengalami patah rahang, memar pipi,retak rahang bawah kanan,dengan para pelaku Terdakwa Hari Suwantoko bin Santo Redjo bersama dengan Kunting, Eko,Joko dan Fredi (DPO), diruang Kartika 2 PN.Surabaya, secara Online.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan Hadiyanto, dari Kejari Surabaya,Menyatakan
Terdakwa Hari Suwantoko bin Santo Redjo, melakukan tindak pidana,”Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang”.”Sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP”.Atau,
“Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.”
Diketahui, saksi Nathanael Edoardo Pratama bersama dengan saksi Anner Mangatur Sianipar, saksi Stefanus Alvin Tanumihardja, saksi Chrestian Gasco dan saksi Imam Zainuri menuju Lidah Kulon Surabaya, untuk memasang spanduk pengumuman kepemilikan tanah milik client dari pimpinan saksi Nathanael.
Sampai di lokasi jam 11.30 wib, saat Nathanael Edoardo Pratama memarkir kendaraan di lidah kulon Citra Raya Unesa Surabaya (depan bengkel mobeng citraland) Saksi Nathanael Edoardo mendengar keributan dan melihat Anner Mangatur Sianipar, Stefanus Alvin Tanumihardja, dan Chrestian Gasco,Cekcok dan Bersitegang dengan Eko (DPO), Joko (DPO), Kunting (DPO), Fredi (DPO) dan Terdakwa Hari Suwantoko bin Santo Redjo.
Selanjutnya Nathanael Edoardo mendekati dan hendak melerai, namun Joko (DPO) memukul tubuh saksi Nathanael Edoardo gunakan tangan KANAN, disusul oleh Eko , Kunting dan Fredi (DPO) juga melakukan kekerasan terhadap saksi Nathanael Edoardo,
mengakibatkan saksi Nathanael Edoardo,mengalami luka patah dibagian rahang bawah kanan, goresan luka kecil di dahi, luka memar di pipi kanan, retak di rahang bawah kanan (dekat dengan dagu) dan bengkak di bagian kanan, hasil pembacaan Rontgen
RS. Mitra Keluarga Waru,27 Juni 2024.
VISUM ET REPERTUM, 21 Juni 2024, di RS. Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya.
Kesimpulan : Pemeriksaan fisik tidak di dapat kelainan, Korban tidak mengalami kekerasan fisik, Korban mengalami kekerasan fisik, namun kekerasan tersebut tidak cukup kuat menimbulkan kelainan.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan Hadiyanto, dari Kejari Surabaya, saat membacakan dakwaan diruang Kartika 2 PN.Surabaya, secara online.
Editor: am