PERWAKILAN PKL PASAR KEPUTRAN TURUN JALAN DAN BERORASI DI DEPAN BALAI KOTA MENUNTUT KEADILAN

 

Surabaya- orasi puluhan masa berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor dari (PKL) pedagang kaki lima pasar keputran turun kejalan menuju kekantor pemerintah kota  (Pemkot) Surabaya.

Pendemo berhenti dan  berlangsung digelar didepan gedung kantor (Pemkot)  Jl. Pemuda Surabaya sekitar  pukul 12.00 wib, satu orang dari perwakilan (PKL)  maju dan  bertindak sebagai  salah satu perwakilan dari pihak pasar keputran bernama trias, menyampaikan orasinya  oleh mewakili pedagang kaki lima dari pasar keputran, dalam kegiatan orasinya di tonton dan didengar oleh parah anggota dinas Pemkot juga pol PP, anggota DISHUB dan anggota kepolisian Polrestabes Surabaya.kamis 1/ 2024.

Trias” menyampaikan, Sejarah mencatat bahwa Pasar Tradisional sudah ada semenjak jaman nenek moyang sehingga kita wajib menjaga dan melestarikannya peninggalan nenek moyang kita meski tergerus oleh jaman meski di era persaingan usaha.

 

Seperti yang terjadi  saat ini mulai banyak bermunculan pasar-pasar modern seperti Alfamart, Indomaret, Lottemart, Hypermart yang secara tidak langsung telah  turut andil dalam melemahkan kondisi jual beli di pasar  keputran, hingga mematikan peran besar  pasar pasar tradisional di wilayah indonesia.

 

” Pemerintah kota Surabaya (  pemkot) seharusnya memberikan solusi  dampak yang baik bagi pedagang kaki lima di pasar tradisional  berupa keuntungan bagi kalangan masyarakat kecil dan miskin kota Indonesia khususnya warga Surabaya.

 

” seperti contoh terjadinya perselisihan di pasar keputran yang hingga saat ini tidak menemui titik temu selama 7 tahun. Banyak pedagang pasar yang di relokasi ke lantai 2 pasar keputran justru semakin merugi atau tidak mendapatkan keuntungan setiap harinya.

 

“Pedagang pasar yang sebelumnya bisa menjual dagangannya dengan keuntungan sehari 100 ribu sekarang terdampak  pedagang merugi bahkan tidak bisa menjual dagangannya sama sekali. Naaasnya  untuk makan sehari untuk keluarganya masih kurang, apalagi untuk biaya pendidikan dan kesehatan yang begitu mahal.

 

Untuk itu kami dari perkumpulan pedagang pasar yang tergabung pada Barisan Pedagang Pekerja Pasar Tradisional-BP3T menuntut, 1). Pedagang Pasar Keputran menolak relokasi di Pantai 2 Pasar Keputran. 2). Pedagang Pasar siap di tata kembali dengan catatan tidak merugikan pedagang pasar dan hasilnya lebih besar dari lokasi sebelumnya serta pemerintah menjamin dan membeli dagangannya yang tidak laku akibat adanya relokasi.

 

(Zeyn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *