Proyek Plingsingan Saluaran Air Setengah Jadi Di Wonokusumo Dinilai Dikerjakan Asal-Asalan
2 min readSurabaya – Tabirnusantara.com, Proyek pekerjaan tembok penahan tanah ( TPT ) atau plengsengan saluran irigasi tresier di Makam Wonokusumo, Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya dinilau dikerjakan Asal-asalan.
Plengsengan yang dikerjakan setengah jadi itu di lakukan sejak dalam kurun waktu 11 hari dan terlihat banyak kejanggalan mulai dari pemasangan batu hingga sampi dengan pemasangan kulit tembok. hal itu diduga tidak sesuai RBB.
Proyek yang berjalan 11 hari itu dibenarkan oleh salah satu tukang yang enggan disebutkan namanya. dia mengatakan proyek ini sudah berjalan kurang lebih 11 hari. dengan di mandori oleh Komari.
“Saat ditanya soal panjang dan lebar ukuran saluran yang dikerjakan itu. dia tidak mau menjalakan, bahkan dia menyuruh media ini ketemu langusng ke Komari mandornya,” kata salah satu pekerja yang namanya gak mau disebut. Senin (30/05).
Ditempat terpisah, kepala makam atau yang dipanggil Mantri bernama H. Santo ini membenarkan terkait adanya proyek plisingan sakelar air yang di laksanakan di dalam makan wonokusumo. kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
“iya proyek ini adalah permintaan dan keluhan dari warga sekitar. bahwasanya proyek tersebut diajukan sejak tiga tahun yang lalu dan baru terealisasi.” jelas H. Santo saat ditemui di ruangannya.
Masih kata Santo, dia menjelaskan dalam pelaksana proyek plengsengan saluran air ini merupakan permintaan warga sini. permintaan ini sudah diajukan sejak tiga tahun yang lalu, namun. katanya belum ada anggaran. sehingga proyek ini baru terealisasi.
“Saya hanya diijinin oleh kontraktor nya. bahwa nanti akan ada batu, pasir dan semen masuk kedalam makam. selebihnya saya tidak tau soal proyek tersebut. saya hanya dipamiti, dan saya hanya bawahan, atasan saya (DLH) aja tidak tau atas trealisasasinya proyek itu.”Tegasnya.
Santo juga memaparkan dalam proyek itu ada dua, pertama proyek plengsengan saluran air yang dari hambatan menuju ke selatan, dan dari Utara terpasang proyek Box Culvert.
“Saluran air itu akan mengalir kebarat. karena di sini sering terjadi rawan banjir dan warga disini banyak yang keluh dengan adanya banjir tersebut.” ujarnya.
semnetara dalam pantauan media dilokasi, Tak hanya asal jadi, proyek plengsengan dari pemerintah kota Surabaya. dengan anggaran dibawah 200 juta ini juga terlihat tanpa terpasang plang/papan nama. sehingga berita ini ditayangkan sementara,
Seharusnya dalam setiap pelaksana proyek milik pemerintah kota Surabaya. ada plang nama, karena setiap proyek wajib ada papan informasi proyek. Ini diatur dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012. Bahwa setiap pekerjaan bangunan fisik, yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek.
media ini akan terus menggali informasi proyek plingsingan yang diduga tak sesuai aturan, apakah benar pekerjakan proyek tetsebut di pegang oleh kontraktor bernama Abah Risal, dengan mandor bernama Komari,
reporter: Tim